Oleh: Maskudin
Tahapan kelima dalam penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha adalah menentukan metode Penentuan Harga Transfer. Metode Penentuan Harga Transfer dalam tahapan penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha dapat berupa:
a. metode perbandingan harga antarpihak yang independen (comparable uncontrolled price method);
Metode perbandingan harga antarpihak yang independen (comparable uncontrolled price method) sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa sebagai berikut:
a. transaksi produk komoditas; dan
b. transaksi barang atau jasa dengan karakteristik barang atau jasa yang sama atau serupa dengan karakteristik barang atau jasa pada Transaksi Independen dalam kondisi yang sebanding.
b. metode harga penjualan kembali (resale price method);
Metode harga penjualan kembali (resale price method) sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan lstimewa dan karakteristik usaha para pihak yang bertransaksi sebagai berikut:
a. Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dilakukan dengan melibatkan distributor atau reseller yang melakukan penjualan kembali barang atau jasa kepada pihak yang independen atau kepada Pihak Afiliasi dengan harga yang telah memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha;dan
b. distributor atau reseller sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak menanggung risiko bisnis yang signifikan, tidak memiliki kontribusi unik dan bernilai terhadap Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa, atau tidak memberikan nilai tambah yang signifikan terhadap barang atau jasa yang ditransaksikan.
c. metode biaya-plus (cost plus method);
Metode biaya-plus (cost plus method) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dan karakteristik usaha para pihak yang bertransaksi sebagai berikut:
a. Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dilakukan dengan melibatkan pabrikan atau penyedia jasa yang membeli bahan baku dan/ atau faktor produksi lainnya dari pihak yang independent atau dari Pihak Afiliasi dengan harga yang telah memenuhi Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha;dan
b. pabrikan atau penyedia jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a tidak menanggung risiko bisnis yang signifikan dan tidak memiliki kontribusi unik dan bernilai terhadap Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa.
Dalam hal metode metode perbandingan harga antarpihak yang independen (comparable uncontrolled price method) atau metode perbandingan transaksi independent (comparable uncontrolled transaction method) dan metode yang lain dapat digunakan dan memiliki keandalan yang setara, maka metode metode perbandingan harga antarpihak yang independen (comparable uncontrolled price method); atau metode perbandingan transaksi independent (comparable uncontrolled transaction method) lebih diutamakan daripada metode yang lain.
Dalam hal metode metode harga penjualan kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost plus method), metode pembagian laba (profit split method), dan metode laba bersih transaksional ( transactional net margin method) dapat digunakan dan memiliki keandalan yang setara, maka metode metode harga penjualan kembali (resale price method) atau metode biaya-plus (cost plus method) lebih diutamakan daripada metode metode pembagian laba (profit split method) dan metode laba bersih transaksional ( transactional net margin method).
d. metode lainnya, seperti:
1. metode pembagian laba (profit split method);
Metode pembagian laba (profit split method) sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan lstimewa dan karakteristik usaha para pihak yang bertransaksi sebagai berikut:
a. Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dilakukan oleh para pihak yang memiliki kontribusi unik dan bernilai terhadap Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa;
Kontribusi yang unik dan bernilai merupakan kontribusi yang:
a. lebih signifikan dari kontribusi yang diberikan oleh pihak yang independen dalam kondisi yang sebanding; dan
b. menjadi sumber utama manfaat ekonomi actual atau potensial dalam kegiatan usaha.
b. kegiatan usaha para pihak yang bertransaksi merupakan kegiatan usaha yang sangat terintegrasi (highly integrated) sehingga kontribusi masingmasing pihak yang bertransaksi tidak dapat dilakukan analisis secara terpisah; dan
c. para pihak yang bertransaksi saling berbagi risiko bisnis yang signifikan secara ekonomi (share the assumption of economically significant risks) atau secara terpisah menanggung risiko bisnis yang saling berkaitan (separately assume closely related risks).
2. metode laba bersih transaksional (transactional net margin method);
Metode laba bersih transaksional (transactional net margin method) dapat dipilih sepanjang pembanding yang andal dan sebanding di tingkat harga dan laba kotor tidak tersedia dan sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dan karakteristik usaha para pihak yang bertransaksi sebagai berikut:
a. Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dilakukan oleh salah satu pihak atau para pihak yang tidak memiliki kontribusi unik dan bernilai terhadap Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa;
b. kegiatan usaha para pihak yang bertransaksi merupakan kegiatan usaha yang tidak terintegrasi (non-highly integrated); dan
c. para pihak yang bertransaksi tidak saling berbagi risiko bisnis yang signifikan secara ekonomi (not sharing of the assumption of economically significant risks) atau secara terpisah tidak menanggung risiko bisnis yang saling berkaitan (separately not assuming closely related risks).
3. metode perbandingan transaksi independent (comparable uncontrolled transaction method);
Metode perbandingan Transaksi Independen (comparable uncontrolled transaction method) sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan lstimewa yang secara komersial dinilai berdasarkan basis tertentu, berupa tingkat suku bunga, diskonto, provisi, komisi, dan persentase royalty terhadap penjualan atau laba operasi.
4. metode dalam penilaian harta berwujud dan/atau harta tidak berwujud (tangible asset and intangible asset valuation);
Metode dalam penilaian harta berwujud dan/ atau harta tidak berwujud (tangible asset and intangible asset valuation) sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan lstimewa berupa:
a. transaksi pengalihan harta berwujud dan/ atau harta tidak berwujud;
b. transaksi penyewaan harta berwujud;
c. transaksi sehubungan dengan penggunaan atau hak menggunakan harta tidak berwujud;
d. transaksi pengalihan aset keuangan;
e. transaksi pengalihan hak sehubungan dengan pengusahaan wilayah pertambangan dan/ atau hak sejenis lainnya; dan
f. transaksi pengalihan hak sehubungan dengan pengusahaan perkebunan, kehutanan, dan/ atau hak sejenis lainnya.
5. metode dalam penilaian bisnis (business valuation).
Metode dalam penilaian bisnis (business valuation) sesuai untuk karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa berupa:
a. transaksi sehubungan dengan restrukturisasi usaha, termasuk pengalihan fungsi, aset, dan/ atau risiko antar-Pihak Afiliasi;
b. transaksi pengalihan harta selain kas kepada perseroan, persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal (inbreng);
c. transaksi pengalihan harta selain kas kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota dari perseroan, persekutuan, atau badan lainnya.
Metode-metode yang dipilih tersebut berdasarkan ketepatan dan keandalan metode, yang dinilai dari:
a. kesesuaian metode Penentuan Harga Transfer dengan karakteristik Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa yang diuji dan karakteristik usaha para pihak yang bertransaksi;
b. kelebihan dan kekurangan setiap metode yang dapat diterapkan;
c. ketersediaan Transaksi Independen yang menjadi pembanding yang andal;
d. tingkat kesebandingan antara Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dan Transaksi Independen yang menjadi pembanding; dan
e. keakuratan penyesuaian yang dibuat dalam hal terdapat perbedaan kondisi antara Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa dan Transaksi Independen yang menjadi pembanding.
Dalam hal metode metode perbandingan harga antarpihak yang independen (comparable uncontrolled price method) atau metode perbandingan transaksi independent (comparable uncontrolled transaction method) dan metode yang lain dapat digunakan dan memiliki keandalan yang setara, maka metode metode perbandingan harga antarpihak yang independen (comparable uncontrolled price method); atau metode perbandingan transaksi independent (comparable uncontrolled transaction method) lebih diutamakan daripada metode yang lain. Dalam hal metode metode harga penjualan kembali (resale price method), metode biaya-plus (cost plus method), metode pembagian laba (profit split method), dan metode laba bersih transaksional ( transactional net margin method) dapat digunakan dan memiliki keandalan yang setara, maka metode metode harga penjualan kembali (resale price method) atau metode biaya-plus (cost plus method) lebih diutamakan daripada metode metode pembagian laba (profit split method) dan metode laba bersih transaksional ( transactional net margin method).
*Disclaimer*