Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Definisi Hasil, Biaya, Laba Menurut Committee on Terminology, APB Statement, dan FASB Statement

Oleh: M Akmal Murtadho

Ada tiga definisi yang akan kita bahas di bawah ini menurut Committee on Terminology, APB Statement, dan FASB Statement. Ketiganya memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.

  1. Hasil (Revenue)

Committee on Terminology mendefinisikan revenue sebagai hasil dari penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada langganan atau mereka yang menerima jasa. Definisi ini menggunakan pendekatan revenue expense. APB mendefinisikan sebagai kenaikan gross di dalam aset dan penurunan gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari kegiatan mencari laba. Definisi ini seolah-olah merupakan pendekatan revenue expense, tetapi dari kalimat “sesuai dengan prinsip akuntansi, jelas ini menunjukkan pendekatan asset liability. Kemudian, FASB memberikan definisi revenue sebagai arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu entitas atau penyelesaian kewajiban dari entitas atau gabungan keduanya selama periode tertentu yang ber- asal dari penyerahan produksi barang, pemberian jasa atas pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang sedang berjalan. Definisi ini jelas menggambarkan pendekatan asset liabilities.

  1. Biaya (Expense)

Pengertian biaya menurut Committee on Terminology adalah: Semua biaya yang telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan. Sementara itu, APB mendefinisikan: Sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan.

FASB mendefinisikan:

Expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau munculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan.

Biaya biasanya dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

1.Biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu;

2.Biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan;

3.Biaya yang karena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode mana pun.

  1. Gain and Loss

Gain (Laba/Keuntungan dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil).Di luar laba di atas, ada lagi penggolongan laba di luar laba tersebut yaitu yang dikenal dengan istilah gain. Ini definisi FASB.Gain adalah naiknya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari transaksi kejadian lainnya yang memengaruhi entitas selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik.

Losses (rugi dari transaksi tertentu yang sifatnya insidentil): Losses adalah turunnya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya insidenti dan bukan kegiatan utama entitas dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang memengaruhi entitas selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik (prive).

  1. Laba Rugi

Committee on Terminology mendefinisikan laba sebagai: Jumlah yang berasal dari pengur angan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau peng hasilan operasi. Menurut APB Statement mengartikan laba (rugi) sebagai Kelebihan (definit) penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. FASB Statement mendefinisikan accounting income atau laba akuntansi sebagai perubahan dalam ekuitas (net asset) dari suatu entity selama satu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal bukan dari pemilik. Dalam income termasuk seluruh perubahan dalam ekuitas selain dari pemilik dan pembayaran kepada pemilik. Dari definisi dua pertama, dapat dilihat dengan jelas bahwa definisi itu condong pada pendekatan revenue expenses approach, sedangkan definisi terakhir cenderung asset liability approach.

 

*Disclaimer*

Sumber : Harahap,Sofyan Syafri.2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Bab 6 Standar Akuntansi.
Penerbit Rajawali Pers.

Recent Posts

Penerimaan Pajak Kripto di Indonesia Tembus Rp1,09 Triliun

IBX-Jakarta. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa penerimaan pajak dari transaksi mata uang kripto di Indonesia mencapai Rp620,4 miliar hingga akhir tahun 2024. Sejak diberlakukannya pajak kripto pada tahun 2022, total penerimaan telah terkumpul sebesar Rp1,09 triliun dalam kurun waktu 2,5 tahun. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset

Read More »

Semua PKP Dapat Membuat Faktur Pajak di Aplikasi Lama? Begini Rinciannya

IBX-Jakarta. Perkembangan sistem administrasi perpajakan di Indonesia terus mengalami transformasi, terutama dengan diluncurkannya Coretax sebagai sistem inti administrasi perpajakan pada Januari 2025. Namun, implementasi Coretax di awal tahun 2025 menuai sejumlah keluhan dari wajib pajak, terutama terkait kendala teknis dalam penerbitan faktur pajak elektronik. Banyak Pengusaha Kena Pajak (PKP) mengeluhkan lambatnya proses,

Read More »