Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Faktor Budaya dalam perusahaan dan pelaku bisnis

Oleh Affin Jaffar Umarovic

 

Faktor Budaya dalam perusahaan dan pelaku bisnis

Faktor budaya

Faktor budaya memberikan pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen pemasar perlu memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subcultural, dan kelas sosial pembeli.

Budaya

Budaya merupakan penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang perilaku manusia Sebagian besar dipelajari Tumbuh dalam masyarakat seseorang anak belajar nilai-nilai dasar persepsi, keinginan, dan perilaku dari keluarganya dan Lembaga penting yang lainnya seseorang anak di Amerika Serikat biasanya dihadapkan pada nilai- nilai berikut kesetaraan, Individualisme, Keterusterangan, informalitas, pencapaian dan kesuksesan, aktivitas dan keterlibatan, waktu dan kepentingannya, kenyamanan materi, dan Kesehatan dan kebugaran, setiap kelompok atau ,masyarakat memiliki budaya, dan pengaruh budaya pada perilaku pembelian dapat sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lain dan satu negara ke negara lain.

 

Pemasar selalu berusaha menemukan pergeseran  budaya untuk menemukan produk baru yang mungkin diinginkan misalnya pergeseran budaya ke arah perhatian yang lebih besar tentang Kesehatan dan kebugaran telah menciptakan industry besar untuk layanan Kesehatan dan kebugaran, peralatan dan pakaian olahraga, makanan organic dan berbagai diet.

Grup dan jaringan sosial

Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang, kelompok juga memiliki pengaruh langsung dan di mana seseorang menjadi bagiannya disebut kelompok keanggotaan sebaliknya,  Kelompok referensi  berfungsi sebagai titik perbangingan atau referensi langsung( interaksi tatap muka) atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau perilaku seseorang, pemasar mencoba mengidentifiikasi kelompok referensi pasar sasaran mereka kelompok referensi memaparkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri seseorang tersebut dan menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek orang tersebut

Pengaruh dari mulut ke mulut Dapat memiliki dampak yang kuat pada perilaku pembelian konsumen kata- kata dan terkomendasi pribadi dari teman, keluarga, rekan kerja, dan konsumen terpercaya lainnya cendurung lebih kredibel daripada yang berasal dari sumber komersial, seperi iklan atau wiraniaga Sebagian besar pengaruh dari mulut ke mulut terjadi secara alami konsumen mulai mengobrol tentang merek yang mereka gunakan atau rasakan secara kuat tentang satu atau lain cara namun, seringkali alih-alih memberikannya begitu saja, pemasar dapat membantu menciptakan percakapan positif tentang merek mereka.

Pemasaran influencer  melibatkan pendaftaran influencer maupun atau menciptakan influencer baru untuk menyebarkan berita tentang merek perusahaan.

Pemasar lain membentuk pengaruh dengan memanfaatkan  Jaringan sosial online,  Komunitas onkline tempat orang bersosialisasi atau bertukar informasi dan pendapat.

Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah kelompok referensi keanggotaan yang paling penting dan organisasi pembelian konsumen dalam masyarakat, ini telah diteliti secara ekstensif pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri, dan anak-anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda. Pemasar tertarik pada peran dan pengaruh suami, istri sangat bervariasi menurut kategori produk dan tahp dalam proses pembelian. Peran pembelian berubah dengan berkembangnya gaya hidup konsumen.Pemasar di industry yang secara tradisional menjual produk mereka hanya kepada Wanita atau pria saja dari bahan makanan dan produk perawatan pribadi hingga mobil, elektronik konsumen, dan mainan kini dengan hati-hati menargetkan lawan jenis.

Recent Posts

Tax Buoyancy Negatif Jadi Alarm bagi Kinerja Penerimaan Negara

IBX – Jakarta. Meskipun ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil, penerimaan pajak hingga kuartal III 2025 justru menunjukkan tren yang melemah. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan pajak masih terkontraksi dengan nilai tax buoyancy yang jatuh ke -0,64. Secara sederhana, tax buoyancy menggambarkan seberapa responsif penerimaan pajak terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika

Read More »

Prospek Penerimaan Pajak 2025 Suram, Analis Ingatkan Ancaman Shortfall

IBX – Jakarta. Kinerja penerimaan pajak hingga kuartal III/2025 tengah menjadi sorotan. Direktur Jenderal Pajak Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa perlambatan ekonomi, terutama di sektor swasta, menjadi penyebab utama melemahnya kontribusi pajak sepanjang tahun berjalan. Padahal, berdasarkan data hingga September 2025, realisasi penerimaan pajak dinilai belum selaras dengan pertumbuhan ekonomi

Read More »

Uzbekistan Tetapkan PPN 0% untuk Produk Pertanian: Langkah Strategis Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Pemerintah Uzbekistan memutuskan untuk menetapkan tarif 0% atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk produk-produk pertanian seperti buah-buahan, sayuran, daging, susu, dan telur yang diberlakukan mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini akan menggantikan tarif PPN yang berlaku dan menargetkan kebijakan tersebut menjadi solusi untuk mengurangi beban pajak petani, meningkatkan profitabilitas sektor

Read More »