IBX-Jakarta. Dalam ketentuan terkait Bea dan Cukai di Indonesia terdapat sebuah istilah yang disebut sebagai Barang Lartas (barang pelarangan dan pembatasan).
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan 161/PMK.04/2007 jo PMK 141/PMK.04/2020 tentang Pengawasan Terhadap Impor atau Ekspor Barang Larangan dan/atau Pembatasan, menjelaskan bahwa barang lartas adalah barang yang dilarang dan/atau dibatasi pemasukannya ke dalam daerah pabean maupun pengeluarannya dari dalam daerah pabean.
Penetapan barang lartas ditujukan untuk beberapa macam tujuan yang secara garis besar adalah untuk melindungi komponen sumber daya alam di Indonesia, diantaranya sebagai berikut.
- Untuk melindungi kepentingan umum yang terdiri dari kepentingan nasional, budaya, dan tradisi;
- Untuk melindungi hak terhadap kehidupan manusia dan kesehatan;
- Untuk melindungi hak terhadap kekayaan intelektual;
- Untuk mencegah berbagai macam bentuk perdagang internasional atas flora maupun fauna;
- Untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup serta ekosistem.
Berdasarkan halaman website beacukai.go.id menjelaskan bahwa terdapat beberapa macam kategori barang lartas, berikut macam-macam barang lartas impor.
Alat dan Perangkat Telekomunikasi | Gombal | Obat |
Alat Kesehatan | Gula | Obat hewan |
Bahan Berbahaya (B2) | Hewan | Obat Ikan |
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) | Hortikultura | Obat Tradisional |
Bahan Obat | Ikan | Pangan |
Bahan Obat Tradisional | Intan Kasar | PCMX |
Bahan Pangan | Jagung | Pelumas |
Bahan Peledak | Kaca Lembaran | Perkakas tangan |
Bahan Radioaktif | Kedelai | Pestisida |
Bahan Suplemen Kesehatan | Keramik | PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) |
Bahan Tambahan Pangan | Komoditi CITES | Plastik |
Ban Bertekanan | Komoditi wajib label berbahasa Indonesia | Prekursor |
Barang Modal Bukan Baru | Komoditi wajib SNI | Preparat bau-bauan mengandung alkohol |
Bahan Baku Kosmetik | Kosmetik | Produk Babi |
Bahan Baku Obat | Limbah B3 | Psikotropika |
BBM | Limbah Non-B3 | Sakarin |
Beras | Limbah Plastik | Senjata api |
Besi Baja | Mainan Anak-anak | Sepatu dan alas kaki |
Bhn Baku OT | Mesin Multifungsi Berwarna | Suplemen Makanan |
BPO (Bahan Perusak Ozon) | Mesin yang menggunakan BPO | Tekstil dan Produk Tekstil |
Cakram Optik | MMEA (Minuman Mengandung Etil Alkohol) | Tumbuhan |
Cengkeh | Narkotika | Uang Tunai |
Elektronik | Nitro Cellulose | Udang |
Etilena | NPIK | Vaksin |
Garam |
Selanjutnya, berikut macam-macam barang lartas ekspor.
BAHAN GALIAN GOL C | KAYU | PRODUK PETERNAKAN |
BATU MULIA | KOMODITI WAJIB L/C | PUPUK |
BERAS | KOPI | ROTAN |
CAGAR BUDAYA | LOGAM MULIA | SISA/SKRAP |
CITES | MIGAS | TAMBANG BATUAN |
INTAN KASAR | PP TERTENTU | TAMBANG MINERAL BUKAN LOGAM |
INTI KELAPA SAWIT | PREKURSOR NON FARMASI | TAMBANG MINERAL LOGAM |
KARET | PRODUK PERIKANAN | TIMAH |
Adapun dalam melakukan kegiatan ekspor maupun impor terdapat ketentuan penyerahan sejumlah dokumen untuk memastikan bahwa barang tersebut diizinkan untuk diimpor maupun ekspor, serta tidak termasuk ke dalam kategori barang lartas.
Selain itu, terdapat cara untuk melakukan pengecekan terhadap informasi mengenai perizinan barang, yaitu sebagai berikut.
- Masuk ke dalam situs INSW, yaitu insw.go.id;
- Pilih menu “Lartas Information”;
- Klik kolom “search” dan pilih satu menu “HS” (Harmonized System) “Code impor”, “HS Code Ekspor”, “Lartas Impor Description”, atau “Lartas Ekspor Description”; dan
- Pada kolom “keyword” masukkan nomor HS atau uraian barang.
Sumber: Apa itu Barang Lartas? Cek Kategori dan Informasi Perizinannya
*Disclaimer*