Oleh Affin Jaffar Umarovic
Nilai-Nilai Perusahaan
Deal dan Kennedy (2000:21) menggangap bahwa nilai-nilai perusahaan didefinisikan sebagai konsep dasar dan keyakinan dari suatu organisasi dalam rangka membentuk dasar budaya perusahaan. Nilai memberikan rasa arahan yang sama bagi karyawan dan pedoman untuk perilaku sehari-hari mereka.
Tiga karakteristik nilai-nilai perusahaan
- Adanya filosofi eksplisit tentang alasan melakukan bisnis
- Mementingkan komunikasi yang membentuk pilihan ekonomi dan lingkungan bisnis perusahaan
- Adanya pembagian di semua tingkat organisasi perusahaan dari toko kecil hingga ruang dewan
Nilai sebagai Dasar Budaya Perusahaan
Dengan menggunakan dua faktor, nilai perusahaan dapat menentukan berapa banyak risiko yang terlibat dalam kegiatan perusahaan, waktu yang dibutuhkan perusahaan, dan untuk mengetahui seberapa sukses strategi membedakan empat kategori budaya. Kategori budaya memberikan kerangka kerja yang berguna untuk mengklasifikasikan setiap budaya dalam organisasi.
Kategori budaya tersebut diantaranya,
- The Tough Guy (Macho Culture), budaya ini mengambil banyak risiko dan dengan cepat untuk melihat apakah tindakannya telah berhasil atau belum. Biasanya yang menjadi bagian dari budaya ini adalah satuan polisi dan rumah sakit.
- Work Hard Play Hard Culture, budaya ini memiliki kecendurungan untuk mengejar kegiatan berisiko rendah yang memberikan umpan balik cepat. Departemen penjualan perusahaan atau pabrik biasanya menganut budaya ini.
- Bet-Your Company Culture, bentuk dari budaya ini yakni mendukung risiko tinggi tetapi dalam lingkungan yang memberikan umpan balik lambat. Contohnya seperti karyawan yang melihat keputusan perusahaan, karyawan harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun sebelum akhirnya melihat manfaat dari keputusan tersebut.
- The process culture, budaya ini merupakan budaya di mana adanya sedikit umpan balik dengan kegiatan yang risikonya rendah. Hal ini dapat ditemukan dalam budaya kerja, bermain, minat finansial yang rendah.
Budaya Perusahaan
Menurut Deal dan Kennedy (2000:13), lingkungan bisnis adalah pengaruh tunggal terbesar dalam membentuk budaya perusahaan. Dengan kata lain jenis industri, jenis produk, dan pasar yang terlibat memainkan peran penting. Pengaturan budaya nasional juga memiliki pengaruh pada bagaimana perusahaan mengelola bisnis mereka.
Budaya dan Manajemen Perusahaan
Jika manajemen didefinisikan sebagai kegiatan berdasarkan aspek tindakan, pengelolaan orang, dan pencapaian tujuan, sudah sejauh mana budaya memengaruhi manajemen?
Pertama, budaya menarik bagi manajemen adanya tawaran kemungkinan peningkatan efisiensi pada berbagai tingkatan. Jika budaya diperhitungkan, potensi analisis lebih besar dan ini memungkinkan manajer untuk menjelaskan bagaimana suatu organisasi bekerja sebelum memutuskan apa yang perlu diubah. Kedua, budaya membantu memahami organisasi sebagai suatu entitas sebagai kumpulan individu yang bersama-sama menciptakan warisan referensi berdasarkan pengalaman kelompok. Hal ini menjadi tugas manajemen untuk mencapai target tertentu dengan mencari perilaku yang memungkinkan untuk mendapatkan kinerja terbaik.
**Disclaimer**