Intercounbix Indonesia

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Perhatikan ! Fungsi Gudang Harus Terpisah dari Fungsi Akuntansi, Simak Penjelasan Unsur Pengendalian Internal Organisasi

Oleh : M Akmal Murtadho

Fungsi Pencatat Biaya harus Terpisah dari Fungsi Produksi. Kegiatan fungsi produksi pada dasarnya terdiri dari pemakaian berbagai sumber ekonomi (bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, gedung, mesin, dan peralatan) untuk menghasilkan produk yang merupakan sumber ekonomi lain. gestung, berbagai sumber ekonomi tersebut perlu diawasi dengan penyelenggaraan catatan akuntansi. Pencatatan konsumsi sumber ekonomi yang dilakukan oleh fungsi produksi harus dilaksanakan oleh fungsi akuntansi agar data yang dicatat dapat dijamin ketelitiannya dan keandalannya. Jika konsumsi sumber ekonomi diakukan dan sekaligus dicatat oleh fungsi produksi, risiko yang terjadi adalah kemungkinan terjadinyamanipulasi catatan akuntansi oleh fungsi produksi untuk menutupi pemborosan yang terjadi dalam mengonsumsi sumber ekonomi tersebut.

Fungsi Pencatat Biaya Harus Terpisah dari Fungsi yang Menganggarkan Biaya. Anggaran biaya merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengendalikan biaya. Agar data realisasi anggaran biaya dapat digunakan untuk mengendalikan pelaksanaan anggaran, perlu diselenggarakan catatan akuntansi untuk mencatat realisasi anggaran biaya. Fungsi yang melaksanakan pencatatan realisasi anggaran biaya harus terpisah dari fungsi yang menganggarkan biaya agar informasi yang dihasilkan dari kegiatan pencatatan tersebut dapat diandalkan sebagai alat pengendali pelaksanaan anggaran biaya.

Fungsi Gudang Harus Terpisah dari Fungsi Produksi. Dalam perusahaan manufaktur, fungsi produksi bertanggung jawab untuk memproses bahan baku menjadi produk jadi dengan menggunakan mesin dan peralatan yang ada. Untuk itu fungsi produksi memerlukan bahan baku dan bahan penolong sebagai masukannya serta memerlukan suku cadang untuk menjaga agar mesin dan peralatan tetap berfungsi. Kebutuhan bahan baku, bahan penolong, dan suku cadang tersebut bersifat rutin dan biasanya dalam jumlah yang besar sehingga membuat perusahaan manufaktur menyelenggarakan persediaan bahan baku, bahan penolong, dan suku cadang bagi pemenuhan kebutuhan proses produksinya untuk jangka waktu tertentu. Penyelenggaraan persediaan tersebut dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses produksi.Fungsi penyimpanan persedian tersebut biasanya berada di tangan fungsi gudang, yang bertanggung jawab atas keamanan persediaan yang disimpan di gudang dan atas pencatatan pemakaian dan saldo fisik persediaan. Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi tersebut akan menjamin kelancaran proses produksi, keamanan persediaan, ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dihasilkan.

Fungsi Gudang Harus Terpisah dari Fungsi Akuntansi. Dalam pencatatan persediaan dengan menggunakan metode mutasi persediaan (perpetual inventory method), fungsi gudang yang bertanggung jawab atas penyimpanan fisik persediaan berkewajiban untuk menyelenggarakan catatan fisik persediaan yang disimpan di gudang, sedangkan fungsi akuntansi bertanggung jawab atas penyelenggaraan catatan fisik dan rupiah persediaan. Fungsi gudang menyelenggarakan kartu gudang untuk mencatat mutasi dan saldo fisik persediaan di gudang, dan fungsi akuntansi menyelenggarakan kartu persediaan untuk mencatat mutasi baik fisik maupun rupiah persediaan yang disimpan di gudang. Kartu persediaan ini digunakan untuk mengawali mutasi dan saldo persediaan yang disimpan di gudang. Oleh karena itu, untuk menjamin keandalan catatan akuntansi persediaan dan keamanan persediaan yang disimpan di gudang, fungsi gudang harus terpisah dari fungsi akuntansi persediaan. Setiap sistem akuntansi yang menggabungkan fungsi akuntansi dengan kedua fungsi pokok yang lain: fungsi operasi dan fungsi penyimpanan, akan membuka kesempatan bagi karyawan fungsi operasi dan penyimpanan melakukan penyelewengan dan menutupinya dengan cara memanipulasikan catatan akuntansi.

*Disclaimer*

Sumber: Mulyadi. Sistem Akuntansi Edisi 4, Penerbit Salemba Empat

Recent Posts

Sri Mulyani Kunjungi Kantor Pajak untuk Tinjau Coretax

IBX-Jakarta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati turun langsung untuk mengecek pelaksanaan sistem Coretax di KPP Kebayoran Baru Satu, KPP Perusahaan Masuk Bursa, dan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar pada Kamis (23/1/2025). Kegiatan tersebut terlihat dari unggahan Sri Mulyani di akun Instagramnya, @smindrawati. Dalam kunjungannya, ia mendengarkan berbagai masukan serta

Read More »

Memahami SASB: Standar Akuntansi untuk Keberlanjutan Bisnis

IBX – Jakarta. Dalam era di mana keberlanjutan menjadi prioritas utama bagi dunia bisnis, Sustainability Accounting Standards Board (SASB) hadir sebagai panduan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam laporan keuangan mereka. Dengan menyediakan kerangka kerja yang spesifik untuk berbagai sektor industri, SASB membantu

Read More »

Usut Penghematan Anggaran 306 Triliun Yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto

IBX-Jakarta. Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengarahkan pemerintah untuk melakukan penghematan anggaran belanja sebesar Rp306,69 triliun. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia dan bertujuan untuk memastikan efisiensi dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan

Read More »