Apa itu personal branding
Secara umum, pengertian personal branding adalah suatu upaya untuk mempromosikan diri dan karir seseorang sebagai merek dengan membentuk citra diri sehingga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat umum.
Pendapat lain mengatakan, personal branding adalah bagaimana cara seseorang memperkenalkan atau diperkenalkan dirinya kepada khalayak umum.
Jadi, personal branding dapat membantu seseorang untuk mengembangkan diri dan mengkukuhkan dirinya sebagai seseorang yang memiliki otoritas di bidang atau industri tertentu.
Ada dua jenis personal branding, yaitu
- Alami (natural), yaitu personal branding yang terjadi secara alami tanpa disadari orang yang melakukannya.
- Buatan ( By design) yaitu proses personal branding yang dibuat secara sengaja dengan tujuan tertentu.
Komponen personal branding
Pada dasarnya personal branding bertujuan untuk membangun reputasi seseorang pada bidang-bidang tertentu sehingga dianggap memiliki otoritas, pada bidang- bidang tersebut.
Setelah mengetahui apa itu personal branding, berikut ini adalah beberapa komponen penting yang mempengaruhi proses pemasaran diri:
- Komponen utama
Nilai unggul (value)
Setiap orang memiliki nilai unggul atau kelebihan di dalam dirinya pada bidang tertentu, namun tidak jarang juga ada orang yang tidak menyadari nilai unggul di dalam dirinya sehingga tidak dapat memunculkan personal branding mereka. Cara yang paling mudah untuk mengetahui atau memunculkan nilai unggul di dalam seseorang adalah dengan berlatih secara konsisten sehingga dapat memaksimalkan potensi diri.
- Keterampilan (Skill)
Setiap individu tentunya memiliki keterampilan, kemampuan, dan kelebihan di dalam dirinya di bidang tertentu. Agar keterampilan tersebut dapat berkembang, maka seseorang harus fokus pada kelebihan bukan pada kekurangan.
- Tingkah Laku (Behaviour)
Tingkah laku seseorang akan memberikan dukungan terhadap setiap aspek yang ingin ditampilkan di dalam diri seseorang,. Dengan kata lain, jika tingkah laku seseorang postitif maka hasilnya akan positif, demikian juga sebaliknya.
- Komponen Pendukung
• Penampilan Diri (Appearance)
Ada pepatah mengatakan “jangan menilai buku dari sampulnya”. Namun secara umum, orang-orang akan memperhatikan penampilan seseorang karena merupakan representasi diri seseorang, apakah ia orang yang rapih, sederhana, dan lain sebagainya. Jadi dalam proses pemasaran diri, penampilan seseorang merupakan hal yang sangat penting sebagai penilaian awal.
• Keunikan Diri (Uniqueness)
Setiap individu memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan orang lain. Dalam proses pemasaran diri keunikan tersebut sesuatu yang berhubungan dengan kepribadian dan keahlian seseorang yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Keaslian Diri (Authentic)
Dalam hal ini, keaslian diri sendiri merupakan identitas original seseorang yang khas. Dalam proses personal branding, seseorang harus menunjukkan keaslian dirinya sendiri, tidak boleh dibuat-buat.
Fungsi dan Tujuan Pemasaran Diri
Seseorang yang melakukan personal branding tentunya ada sesuatu yang diharapkan, misalnya mendapatkan kepercayaan dari khalayak. Mengacu pada definisinya, berikut ini adalah beberapa fungsi dan tujuan pemasaran diri:
- Memperkenalkan dan mempertajam citra diri seseorang kepada masyarakat umum, atau yang kita kenal dengan sebutan pencitraan.
- Membuat orang lain lebih mudah mengingat tentang seorang publik figur dan bidang keahliannya.
- Membangun kredibilitas seseorang di mata masyarakat umum.
- Menumbuhkan rasa percaya khalayak terhadap seorang publik figur.
Cara Membangun Personal Branding
Setelah mengetahui apa itu personal branding, apa saja komponennya, serta apa tujuan dan manfaatnya, maka kita juga perlu tahu bagaimana cara membangun personal branding. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam proses personal branding:
- Mengenali Diri Sendiri
Personal branding haruslah mencerminkan identitas pribadi dan profesional seseorang. Seseorang harus membuat analisis SWOT terhadap dirinya sendiri agar mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.
Beberapa pertanyaan yang harus dijawab, misalnya;
• Di bidang pekerjaan apa saya dapat unggul?
• Apa yang menjadi motivasi saya?
• Karakteristik apa yang disukai orang lain dari saya?
- Menentukan Seperti Apa Ingin Dikenali
Pemasaran diri dilakukan bukan hanya sekedar menunjukkan cerminan diri seseorang, tetapi juga menggambarkan tujuan seseorang di masa depan.
Itulah sebabnya seseorang yang melakukan personal branding harus memahami apa keterampilan dan komptensi yang dimiliki, termasuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pribadi.
Dengan melakukan hal tersebut, maka seseorang akan berbeda di mata publik. Seseorang yang dapat membayangkan di mana dirinya berada dalam 5 atau 10 tahun mendatang akan dapat membuat langkah-langkah yang tepat dalam upaya mencapainya. - Menentukan Audiens
Personal branding yang dilakukan by design pada umumnya akan membidik target audiens yang ingin dijangkau. Target audiens itu bisa perusahaan tertentu atau khalayan umum di industri tertentu.
Misalnya, jika seseorang ingin dikenal sebagai pembicara internet marketing maka ia harus dapat menjangkau para pelaku bisnis online. Dengan begitu, orang tersebut dapat melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan dirinya dengan lebih tepat sasaran. - Membangun Networking
Membangun networking atau jaringan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari personal branding. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menghadiri acara formal atau kegiatan informal.
Semakin besar networking yang dibangun maka personal branding seseorang akan semakin dikenal luas. Selain itu, dengan rutin mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keahlian tertentu maka karir seseorang pun akan semakin berkembang. - Meminta Rekomendasi
Rekomendasi ini bisa dari siapa saja, misalnya dari rekan kerja, atasan, ataupun dari orang lain yang masih berkaitan dengan keahlian seseorang.
Sama halnya seperti penjual yang mendapatkan testimoni dari konsumennya, rekomendasi dari orang lain dapat meningkatkan personal branding seseorang. - Membangun Online Presence
Kehadiran di media sosial terbukti dapat meningkatkan personal branding seseorang di internet. Namun, tentu saja itu tergantung platform media sosial apa yang digunakan karena tidak semua media sosial dapat bekerja secara efektif.
Misalnya seseorang dapat menjelaskan keahliannya di industri tertentu di media sosial para profesional seperti Linkedin.com, atau seorang pekerja seni menjelaskan keahliannya di Instagram.
Pemilihan platform media sosial harus disesuaikan dengan target audiens yang ingin dijangkau. Dengan begitu, proses personal branding dapat berjalan dengan lebih optimal dan efektif.
Dalam dunia bisnis, personal branding sangat dipelukan dan memiliki pengaruh sangat kuat untuk meyakinkan para klien dari perusahaan lain agar menjadi klien pada perusahaan kita. Bisa dikatakan, hal ini membantu individu lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh orang lain, personal branding dapat dibenuk dan didasarkan pada nilai yang tertanam dalam diri pada individu tersebut
Menurut CEO Amazon, Jeff Bezos pengertian personal branding adalah apa yang orang katakan tentang Anda ketika Anda tidak ada di ruangan itu. Pengertian lain dari personal branding adalah cara untuk mempromosikan diri beserta pencapaiannya dalam karier dan keahlian yang dimiliki. Secara sederhana, bisa disimpulkan personal branding adalah citra diri Anda yang muncul dibenak orang lain.
- Pahami mengapa bisnis kamu perlu melakukan personal branding
Dilansir dari 99design hal pertama yang perlu diperhatikan saat membangun personal branding untuk bisnis adalah mengapa kamu membangunnya?
Pasti kamu ingin membuat bisnis kamu sukses. Namun, bagaimana cara kamu membuatnya sukses? Alasan apa yang membuat kamu ingin menciptakan merek yang kuat? Dan bagaimana kamu mencapainya.
Strategi untuk membangun bisnis kamu adalah mencakup semua tujuan dan nilai dari bisnis kamu, manfaat apa yang ingin diperlihatkan dalam bisnis kamu, bisa terlihat dari logo, elemen, atau tipografi nya. Kamu bisa menceritakan bagaimana bisnis kamu bisa berjalan.
- Menggunakan strategi pemasaran
Melakukan personal branding untuk sebuah bisnis atau usaha bisa dilakukan dengan cara menggunakan strategi branding. Salah satunya menggunakan strategi branding identity yang dapat membantu kamu meningkatkan citra perusahaan.
Brand identity adalah berbagai elemen yang melekat pada sebuah merek, baik logo, kemasan, dan warna yang tentunya berguna untuk membedakan merek tersebut di benak konsumen dan juga sebagai bentuk citra suatu merek.
Sebuah merek, brand, bahkan produk sekalipun perlu memiliki ciri khas tersendiri, gunanya adalah agar membedakan produk kamu dengan produk merek lainnya dan mampu dikenal menjadi produk yang lebih unggul.
- Memilih audiens target
Setiap bisnis pasti memiliki target konsumennya masing-masing. Maka dari itu, personal branding bisnis yang kamu miliki juga harus memiliki audiens targetnya sendiri, agar manfaat dari personal branding itu bisa sampai ke audiens.
- Memilih medium untuk personal branding
Seperti membuat personal branding untuk diri sendiri, membangun personal branding untuk bisnis juga harus menentukan dahulu medium apa yang digunakan untuk menyebarkannya. Kamu bisa melihat target audiens kamu biasanya lebih sering menggunakan platform apa.
Menggunakan situs web perusahaan sebagai personal branding juga adalah bentuk strategi, memiliki situs web pribadi itu bisa membuat bisnis kamu terlihat lebih profesional dan meyakinkan konsumen.
- Menggunakan media sosial
Saat ini sudah banyak bisnis yang menggunakan media sosial, karena pengguna media sosial juga sudah meningkat. Sehingga, penggunaan media sosial untuk bisnis adalah cara pengusaha untuk lebih dekat dengan konsumennya.
Akan lebih mudah membentuk personal branding dan mendistribusikannya ke media sosial, kamu juga bisa mengikuti trend populer sebagai batu loncatan untuk membuat personal branding sekaligus sebagai bentuk strategi pemasaran.