Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Rasio Likuiditas: Pengertian, Jenis, dan Rumusnya

Oleh : Fikra Syah

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban utang jangka pendek yang ditanggungnya. Angka likuiditas yang tinggi, maka aset likuid perusahaan dapat memenuhi kewajibannya.

Dalam rasio likuidtas, analisis dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut:

  • Rasio Lancar atau Current Ratio, rasio ini bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar, semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio lancar 1:1 atau 100% dapat artikan bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Jadi dikatakan sehat jika rasionya berada di atsd 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah utang lancar. Rasio lancar membantu manajemen untuk mencari cara pengembangan strategi arus kas selanjutnya untuk mengatasi masalah likuiditas saat ini. Dapat pula negosiasi dengan bank untuk meminta keringanan bunga atau bicara dengan pemasok untuk menunda beberapa pembayaran.

Current Ratio = Aset Lancar : Kewajiban Lancar

  • Rasio Cepat atau Quick Ratio, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1. Walaupun rasionya tidak mencapai 100% tapi mendekati 100% juga sudah dikatakan sehat. Rasio cepat paling berguna untuk perusahaan di sektor manufaktur dan ritel di mana persediaan dapat terdiri dari sebagian besar aset lancar. Rasio cepat juga sering digunakan oleh calon kreditur atau pemberi pinjaman untuk mengetahui apakah perusahaan akan mampu membayar utangnya tepat waktu.

Quick Ratio = (Aset Lancar – Persediaan) : Kewajiban Lancar

  • Cash Ratio, rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas dengan utang lancar. Kas yang dimaksud ialah uang perusahaan yang disimpan di kantor dan di bank dalam bentuk rekening koran. Sedangkan harta setara kas adalah harta lancar yang dengan mudah dan cepat dapat diuangkan kembali, dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara yang menjadi domisili perusahaan bersangkutan. Semakin besar rasionya maka semakin baik. Rasio kas adalah indikator yang tepat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya dengan berbagai aset yang valid. Rasio kas juga mampu memberikan ukuran likuiditas perusahaan yang lebih ketat dan juga lebih konservatif. Hasil rasio kas dinyarakan dalam satuan desimal, dan rasio yang bisa diterima biasanya kisaran angka 0,5 hingga 1.

Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) : Kewajiban Lancar

Recent Posts

Uzbekistan Tetapkan PPN 0% untuk Produk Pertanian: Langkah Strategis Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Pemerintah Uzbekistan memutuskan untuk menetapkan tarif 0% atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk produk-produk pertanian seperti buah-buahan, sayuran, daging, susu, dan telur yang diberlakukan mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini akan menggantikan tarif PPN yang berlaku dan menargetkan kebijakan tersebut menjadi solusi untuk mengurangi beban pajak petani, meningkatkan profitabilitas sektor

Read More »

Transfer Pricing dalam Industri Freight Forwarding: Tantangan, Risiko, dan Strategi Kepatuhan!

IBX – Jakarta. Industri freight forwarding berperan sebagai pengatur rantai pasok mengkoordinasikan pengangkutan, pergudangan, dokumentasi dan layanan terkait lintas yurisdiksi. Karena sifatnya yang terfragmentasi dan bergantung pada jaringan entitas (agen, sub-agen, cabang, dan afiliasi internasional), perusahaan freight forwarding sering melakukan banyak transaksi intra-grup yang menimbulkan isu transfer pricing. Tanpa kebijakan

Read More »