Oleh: Affin Jaffar Umarovic
Fungsi Perencanaan seringkali dinamakan sebagai fungsi utama dari kegiatan manajemen, karena dalam sebuah perencanaan seluruh rangkaian aktivitas yang akan dilakukan, mengapa melakukan, kapan, di mana dan bagaimana cara melakukannya disusun. Dapat dikatakan, jika tidak ada fungsi perencanaan, manajer tidak akan pernah tahu apa yang haru diorganisasikan, diarahkan dan dikontrol.
Tahap 1: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi maupun kelompok kerja.
Tahap 2: Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya yang tersedia untuk sebuah pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dapat dianalisis, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan yang lebih lanjut.
Tahap 3: Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu dapat diketahui faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah.
Tahap 4:
Mengembangkan suatu rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tujuan (Goals) dan rencana (Plan) dalam proses perencanaan pada dasarnya adalah hasil akhir yang dapat diharapkan dan dapat diraih atau dicapai oleh individu. Rencana (Plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang dapat menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadwalan dari proses pencapaian untuk mendapatkan suatu tujuan yang akan dicapai.
*Disclaimer*