Pembangunan proyek besar Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang digagas oleh Agung Sedayu Group (ASG) telah menjadi sorotan publik, tidak hanya karena skala proyeknya yang masif, tetapi juga karena dampak ekonominya yang signifikan. Menurut Nono Sampono, Presiden Direktur ASG, selama proses pembangunan, ASG telah berkontribusi besar terhadap perekonomian negara, dengan membayar pajak sekitar Rp 50 triliun kepada pemerintah pusat dan daerah.
“Tapi ini fakta yang harus disampaikan apa adanya. Pertama, dari aspek ekonomi secara keseluruhan, tercatat bahwa pajak yang diberikan oleh ASG kurang lebih sudah mendekati Rp50 triliun. Kurang lebih itu dari segi pajak saja, baik yang diterima oleh daerah sampai ke pusat,” ujar Nono dalam wawancara di YouTube Lider Channel TV. Pajak yang besar ini menunjukkan betapa pentingnya proyek PIK 2 dalam mendukung pembangunan nasional, serta sebagai salah satu penggerak ekonomi yang menciptakan pendapatan negara yang signifikan.
Proyek PIK 2 tidak hanya berdampak pada sektor pajak, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Nono menjelaskan bahwa proyek ini telah menyerap sekitar 200.000 tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Jumlah tersebut mencakup pekerja tetap yang terlibat dalam pengelolaan proyek hingga pekerja pendukung seperti satpam dan tenaga lainnya.
Selain itu, keberadaan PIK 2 turut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang, yang kini menjadi wilayah dengan PAD tertinggi di Indonesia. Hal ini menunjukkan dampak positif yang dapat dirasakan oleh daerah sekitar, meningkatkan kesejahteraan lokal melalui pembangunan dan penciptaan lapangan kerja.
Tak hanya fokus pada aspek ekonomi, ASG juga menunjukkan komitmennya dalam memberikan dampak sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Nono menambahkan bahwa ASG rutin menggelar berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan, yang menyasar masyarakat di sekitar pesisir Jakarta Utara dan Banten yang terdampak oleh proyek PIK 2. Program CSR yang dilaksanakan antara lain berupa pembangunan dan perbaikan rumah ibadah, perbaikan jalan desa, serta bedah rumah untuk masyarakat yang membutuhkan.
Lebih lanjut, ASG juga aktif dalam mendukung pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada masyarakat sekitar dan membangun fasilitas pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi. Meskipun nilai pasti dari kontribusi CSR sulit dihitung, dampak sosialnya sangat terasa di tingkat lokal, mengingat banyaknya kegiatan sosial yang dilaksanakan untuk membantu masyarakat.
“Nilai uangnya (dana CSR) memang agak susah, tetapi banyak yang sudah kita lakukan. Pertama misalnya, rumah ibadah ada yang kita bangun dan ada yang kita rehab ya. Di luar itu ada jalan-jalan desa, bedah rumah. Kegiatan-kegiatan masyarakat kita bantu, jadi kalau ada kegiatan mereka minta bantuan dan kita memberikan,” jelas Nono.
Dengan kontribusi pajak yang besar, penciptaan lapangan kerja, dan komitmen sosial yang kuat, pembangunan PIK 2 oleh Agung Sedayu Group terbukti memberikan manfaat yang luas, tidak hanya bagi perekonomian nasional tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
Sumber: Bangun PIK 2, Agung Sedayu Sumbang Pajak Rp 50 Triliun ke Negara (CNBC)