Oleh: M.Akmal Murtadho
Auditor harus mengevaluasi sifat dan penyebab setiap kesalahan penyajian yang ditemukan dalam pengujian rinci saldo. Sebagai contoh: misalkan ketika auditor mengirim konfirmasi plutang, ditemukan banwa semua kesalahan penyajian disebabkan kesalahan klien dalam mencatat retur penjualan. Auditor harus menentukan mengapa kesalahan semacam itu sering sekali terjadi, implikasi dari kesalahan penyajian terhadap bagian audit lainnya, dampak potensial terhadap laporan keuangan, dan pengaruhnya terhadap operasi perusahaan. Pendekatan yang sama bisa diikuti untuk kesalahan penyajian yang lain.
Auditor harus melakukan analisis kesalahan penyajian untuk merutuskan apakah diperlukan suatu modifikasi atas model risiko audit.
Pada paragrat yang lalu telah disinggung apabila auditor berkesimpulan bahwa kesalahan pencatatan retur penjualan diakibatkan oleh pelanggaran atas pengendalian intemal, maka diperlukan penaksiran Kemball risko pengendalian. Hal tersebut pada gilirannya mengharuskan auditor untuk menurunkan ARIA, yang selanjutnya akan menaikkan ukuran sampel direncanakan.
revisi model risiko audit harus dilakukan dengan ekstra hati-hati karena model tersebut akan digunakan terutama untuk perencanaan, bukan untuk menganalisis hasil.
*Disclaimer*
Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA).