Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Hati-Hati ! Auditor Harus Bijak dalam Memilih Klien

Oleh : M. Akmal Murtadho

Kode etik akuntan publik yang dikeluarkan oleh IESBA (2015: 28-31) mengharuskan akuntan publik untuk memastikan bahwa penerimaan suatu perusahaan (entitas) sebagai klien, tidak akan menimbulkan ancaman terhadap prinsip-prinsip dasar etika akuntan profesional. Potensi ancaman dapat berupa masalah-masalah yang berkaitan dengan klien (pemilik, manajemen, atau kegiatan). Contoh ancaman adalah kegiatan melanggar hukum (illegal act), ketidakjujuran (dishonesty) pemilik, atau manajemen atau praktik-praktik pelaporan keuangan yang tidak benar.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan akuntan publik, di antaranya, adalah dengan mempelajari hal-hal berikut.

1. Kegiatan bisnis klien, pemiliknya, manajemen, dan pihak yang bertanggung jawab terhadap tata kelola.

2. Komitmen manajemen terhadap diterapkannya pengendalian internal dan tata kelola perusahaan yang baik.

Kemampuan akuntan publik untuk menyelesaikan pekerjaan, dengan penuh tanggung jawab, merupakan hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam penerimaan klien. Kemampuan akuntan publik ini ditentukan oleh kompetensi profesional yang dimiliki akuntan publik dan situasi atau kondisi (keadaan) lain yang menimbulkan ancaman terhadap prinsip-prinsip dasar etika. Untuk menilai kompetensi dalam melaksanakan pekerjaan, akuntan publik harus mempelajari sifat kegiatan bisnis klien, kompleksitas operasi, persyaratan khusus yang diminta, tujuan, sifat, dan ruang lingkup penugasan.

Akuntan publik juga harus dapat memastikan bahwa sumber daya yang dimiliki atau yang dapat diperoleh (tenaga ahli, pengetahuan, pengalaman) telah memadai untuk menyelesaikan pekerjaan.

Keadaan (circumstances) yang dapat menimbulkan ancaman terhadap prinsip-prinsip dasar etika harus dievaluasi signifikansinya dan dilakukan langkah-langkah pencegahan untuk menurunkan ancaman tersebut ke tingkat yang dapat diterima. Contoh dari ancaman adalah independensi.

Tahap penerimaan klien selesai jika akuntan publik dan klien telah mencapai kesepakatan tentang penugasan audit yang dituangkan dalam surat penugasan (engagement letter) atau kadang-kadang digabung dengan kontrak audit (audit contract).

*Disclaimer*

Sumber: Soemarso S.R (2018). Etika dalam Bisnis & Profesi Akuntan dan Tata Kelola Perusahan.

Recent Posts

Uzbekistan Tetapkan PPN 0% untuk Produk Pertanian: Langkah Strategis Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Pemerintah Uzbekistan memutuskan untuk menetapkan tarif 0% atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk produk-produk pertanian seperti buah-buahan, sayuran, daging, susu, dan telur yang diberlakukan mulai 1 Januari 2026. Kebijakan ini akan menggantikan tarif PPN yang berlaku dan menargetkan kebijakan tersebut menjadi solusi untuk mengurangi beban pajak petani, meningkatkan profitabilitas sektor

Read More »

Transfer Pricing dalam Industri Freight Forwarding: Tantangan, Risiko, dan Strategi Kepatuhan!

IBX – Jakarta. Industri freight forwarding berperan sebagai pengatur rantai pasok mengkoordinasikan pengangkutan, pergudangan, dokumentasi dan layanan terkait lintas yurisdiksi. Karena sifatnya yang terfragmentasi dan bergantung pada jaringan entitas (agen, sub-agen, cabang, dan afiliasi internasional), perusahaan freight forwarding sering melakukan banyak transaksi intra-grup yang menimbulkan isu transfer pricing. Tanpa kebijakan

Read More »