Intercounbix Indonesia

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Kupas Tuntas Perbedaan Inflasi, Deflasi, Fluktuasi, dan Resesi

Oleh : Affin Jaffar Umarovic

 

Pengertian Inflasi

Dalam Ilmu Ekonomi (Bisnis) inflasi merupakan suatu proses meningkatnya lonjakan harga-harga pada suatu negara secara umum dan terus-menerus (Continue). Hal ini terkait dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas pada pasar memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, bahkan ketidaklancaran pada distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya  nilai mata uang secara terus menerus.

Istilah inflasi juga dapat diartikan adanya peningkatan persediaan uang dilihat sebagai penyebab meningkanya harga pada suatu negara. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

Inflasi dapat digolongkan menjadi empat yaitu inflasi ringan, sedang, berat dan hiperinflasi.

Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada pada bawah angka 10% setahun, inflasi sedang antara 10%-30% setahun, inflasi berat antara 30%-100% setahun sedangkan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100%  setahun. Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga.

Penyebab Terjadinya Inflasi

Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya inflasi. Secara umum penyebab inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi. Berikut adalah beberapa faktor penyebab inflasi pada suatu negara :

  1. Meningkatnya permintaan

Inflasi yang terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan untuk jenis barang atau jasa tertentu. Peningkatan permintaan jenis barang atau jasa tersebut terjadi secara menyeluruh (agregat demand). Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya meningkatnya belanja pemerintah, meningkatnya permintaan barang untuk diekspor, meningkatnya permintaan barang untuk swasta.

  1. Meningkatnya biaya produksi (Cost Pull Inflation)

Inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi. Adapun peningkatan biaya produksi disebabkan oleh kenaikan harga pada bahan-bahan baku, upah buruh naik.

  1. Tingginya peredaran uang

Inflasi yang terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibandingkan yang dibutuhkan. Demikian juga jika uang yang beredar ke masyarakat meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.

Jika serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat maka orang tidak dapat menahan (menyimpan) uang lebih lama. Hal ini disebabkan nilai mata uang terus menyusut. Kondisi tersebut merupakan inflasi yang tidak terkendali (hiperinflasi). Berdasarkan tingkat keparahannya inflasi juga dapat dibedakan menjadi :

  1. Inflasi Ringan

Yaitu Inflasi yang mudah dikendalikan dan belum begitu menggangu perekonomian pada suatu negara dengan indikasi terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum yaitu di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.

  1. Inflasi Sedang

Yaitu inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian pada suatu negara. Inflasi ini berada pada kisaran 10%-30 per tahun.

  1. Inflasi Tinggi

Yaitu inflasi parah yang berakibat harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang dikarenakan nilai mata uang turun dengan tajam sehingga masyarakat ingin menukarkan uang tersebut. Hal ini mengakibatkan perputaran uang semakin cepat dan harga naik secara akselarasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja dan dapat ditutupi dengan mencetak uang.

  1. Inflasi sangat berat (Hyperinflation)

Yaitu inflasi yang telah mengacaukan perekonomian pada suatu negara dan sangat sulit dikendalikan meskipun dilakukan apabila kebijakan moneter dan fiskal inflasi ini berada pada kisaran 100% ke atas per tahun.

Dampak Inflasi

  1. Dampak inflasi terhadap pendapatan

Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. Pada kondisi tertentu misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian pada negara tersebut. Namun inflasi akan berdampak buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uang tetap sedangkan harga barang atau jasa naik.

  1. Dampak Inflasi terhadap minat

Kondisi inflasi berakibat pada minat menabung sebagian besar orang akan berkurang alasannya karena pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil sedangkan penabung harus membayar biaya administrasi tabungannya.

  1. Dampak inflasi terhadap kalkulasi

Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit dikarenakan menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi di masa depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat.

  1. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor

Kemampuan ekspor pada suatu negara akan berkurang  ketika mengalami inflasi,karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu,daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan,yang pada akhirnya pendapatan dari devisa negara akan berkurang.

  1. Dampak inflasi terhadap efisiensi

Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan atas berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu sehingga mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak efisien.

Deflasi

Pengertian Deflasi

Apa itu deflasi? Deflasi kebalikan dari inflasi. Deflasi adalah adanya sebuah kondisi saat harga barang yang ada di dalam sebuah negara mengalami penurunan. Penurunan harga barang-barang tersebut bisa terjadi secara periodik maupun secara bersamaan hal tersebut tentu memiliki pengaruh di bidang ekonomi.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia deflasi adalah gejala perekonomian yang merupakan akibat dari keadaan seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja dan rendahnya daya beli pada masyarakat.

Jenis-Jenis Deflasi

  1. Deflasi strategis

Deflasi strategi adalah deflasi yang timbul akibat adanya sebuah penetapan kebijakan. Kebijakan tersebut terkait dengan pengendalian gejala-gejala konsumsi yang berlebihan. Kondisi sepert ini diyakini bisa menekan kenaikan dari harga produk-produk pada pasaran.

  1. Deflasi Sirkulasi

Jenis Deflasi selanjutnya adalah deflasi sirkuler Deflasi ini dapat disebabkan karena kondisi yang tidak stabil di dalam sebuah kondisi perekonomian. Deflasi ini akan berlangsung dalam transisi kondisi ekonomi yang stabil meuju ekonomi merosot.

Contoh Deflasi

Penyebab Deflasi

  1. Banyaknya hasil produk serupa

Dalam meningkatkan persaingan umumnya perusahaan akan berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi. Produk atau jasa yang akan diproduksi akan dibuat sedemikian rupa untuk merebut hati para konsumen. Dalam hal ini para perusahaan akan menempuh jalan dengan menekan harga menjadi rendah. Hal itu dilakukan supaya memenangkan persaingan antara perusahaan.

  1. Permintaan hasil produsi menurun

Ada banyak faktor produk yang dihasilkan para perusahaan yang tidak diiringi dengan perhitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Para perusahaan dapat memproduksi barang yanbg disesuaikan oleh permintaan konsumen dalam menyiasatinya.

  1. Jumlah uang yang beredar menurun

Penurunan jumlah uang yang beredar rupanya dapat mengakibatkan terjadinya deflasi. Hal ini dikarenakan banyaknya orang yang saling berlomba untuk mendapatkan bunga simpanan tinggi dari bank. Masyarakat tentu akan menyimpan uangnya di bank secara bersamaan. Hal tersebut akan membuat peredaran uang menjadi berkurang bahkan menjadi langka.

  1. Persediaan barang yang ditawarkan mengalami peningkatan

Permintaan jumlah barang yang terjadi pada pasar akan menyebabkan produksi barang menjadi meningkat meskipun terkadang bahwa fakta menunjukkan situasi yang sebaliknya.  Perhitungan serta orientasi yang tepat akan turut menimbulkan terjadi deflasi.

Cara Mengatasi Deflasi

  1. Menerapkan kebijakan moneter

Bank sentral sering melakukan kebijakan moneter hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah dari peredaran uang di masyarakat. Melalui adanya kebijakan moneter tersebut maka akan berlaku sebuah kebijakan yang bernama politik diskonto.

  1. Meningkatkan perekonomian pada negara tersebut

Dengan meningkatnya perekonomian suatu negara maka devisa negara berdasarkan GDP Ekonomi pada negara tersebut akan nai. Jika perekonomian pada negara tersebut akan naik maka deflasi pada negara tersebut tidak akan pernah terjadi.

  1. Menerapkan kebijakan fiskal

Cara selanjutnya dalam mengatasi deflasi adalah dengan menerapkan kebijakan fiskal.  Pemerintah memiliki peran dalam menentukan kebiakan fiskal yang tepat. Hal itu digunakan dalam rangka mengatur kondisi perekonomian negara kearah yang lebih baik lagi. Caranya dengan memperbaharui pengeluaran dan penerimaan yang ada.

  1. Menerapkan Kebijakan Non Moneter

Kebijakan non moneter ini juga disebut sebagai cara efektif dalam mencegah deflasi di dalam sebuah kebijakan non moneter akan ada beberapa Langkah penting.

  1. Menurunkan tingkat suku bunga

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga melalui hal ini maka jumlah uang yang beredar akan terus bertambah di masyarakat

Dampak Positif Dan Negatif Deflasi

Adapun dampak positif dan negatif deflasi adalah :

Dampak Positif

Dampak positif deflasi adalah sebagai berikut:

  1. Nilai pada mata uang akan menguat.
  2. Akan timbul kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menabung untuk pemenuhan kebutuhan di masa depan.
  3. Masyarakat akan lebih hemat dalam berbelanja.

Dampak Negatif

  1. Pendapatan Sektor bisnis menurun

Keadaan deflasi yang terjadi pada sebuah negara akan menyebabkan banyaknya pelaku bisnis berlomba-lomba menekan harga jual tujuannya supaya bisa menarik minat konsumen.

  1. PHK meningkat

DarI pengertian deflasi serta penyebabnya sudah dikatakan bahwa akan terjadi peningkatan hasil sebuah produk akan tetapi hal itu tidak diiringi oleh peningkatan permintaan dari masyarakat sehingga suatu perusahaan akan mengalami kerugian. Akibat keuntungan yang rendah perusahaan akn melakukan PHK terhadap karyawan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kas keluar pada perusahaan dan pengeluaran gaji pada setiap tenaga kerja.

  1. Harga nilai saham dan investasi menurun

Ketika sebuah bisnis terus mengalami kerugian karena deflasi maka para investor tentu akan menarik modalnya. Mereka khawatir tidak akan mendapatkan keuntungan dari bisnis mereka. Itulah yang menjadi alasan para investor menarik kembali modalnya. Hal ini tentu sangat tidak baik untuk kelangsungan  bisnis.

Fluktuasi

Fluktuasi adalah lonjakan atau ketidaktetapan segala sesuatu yang bisa digambarkan dalam sebuah grafik. Fluktuasi merupakan perpindahaan tidak teratur, bolak-balik atau naik turun di angka kekuatan atau nilai dari sesuatu. Umumnya fluktuasi kecil dalam harga sangat diharapkan karena beberapa produk mengalami penurunan harga.

Faktor Penyebab Fluktuasi

Faktor yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi pasar ada  empat yaitu pemerintah, spekulasi dan ekspektasi, transaksi internasional, serta panawaran,dan permintaan.

  1. Pemerintah

Pemerintah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam terjadinya fluktuasi. Kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah mengakibatkan efek yang signifikan dalam pasar keuangan. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal adalah dua kebijakan untuk mengatur perekonomian dan mengatasi kondisi ekonomi seperti krisis ekonomi atau inflasi yang terlalu tinggi

  1. Spekulasi dan ekspektasi

Spekulasi dan ekspektasi merupakan bagian yang tidak dapat bisa dipisahkan dari sistem keuangan. Ekspektasi adalah langkah dimasa yang akan datang yang tergantung dari tindakan saat ini dan membentuk fluktuasi pada masa yang akan datang.

  1. Transaksi internasional

Aliran dana yang datang dari negara lain berimbas pada kekuatan ekonomi pada suatu negara dan mata uangnya. Semakin banyak uang yang meninggalkan sebuah negara, maka akan semakin lemah juga ekonominya. Negara yang lebih dominan mengekpor barang akan terus memasukkan uang ke negara tersebut. Uang yang masuk tersebut bisa diinvestasikan dan menstimulasi pasar keuangan di dalam negara.

  1. Supply dan demand

Supply dan demand untuk produk, mata uang atau investasi lainnya bisa menciptakan dinamika. Tarik-dorong pada harga-harga dan suku bunga akan berubah seiring dengan berjalannya waktu dengan adanya supply dan demand. Jika supply dan demand melemah, maka harga akan naik. Sedangkan jika penawaran akan naik melebihi permintaan, Maka harga akan turun jika penawaran cendurung stabil, maka harga bisa berfluktuasi naik dan turun seiring dengan perubahan tingkat permintaan.

Resesi

Pengertian Resesi

Resesi atau disebut dengan kemerosotan yaitu ketika keadaan dimana produk domestik bruto (GDP) menurun atau pada saat pertumbuhan ekonomi ini bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi dapat menyebabkan menurunnya secara simultan di semua kegiatan ekonomi misalnya lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi biasanya diasosiasikan dengan turunnya harga (deflasi) atau kebalikannya meningkatnya harga secara drastis (inflasi) dalam proses yang disebut sebagai stagflasi.

*** Disclaimer***

Recent Posts

Ekonom Sarankan Pertimbangan Variabel Ekonomi Sebelum Kenaikan Cukai Hasil Tembakau

IBX-Jakarta. Ekonom mengajukan beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan pemerintah sebelum memutuskan kenaikan tarif cukai di masa depan. Candra Fajri Ananda, seorang guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, berpendapat bahwa keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) pada 2025 dapat memberikan peluang lebih besar bagi industri tembakau

Read More »