penyajian material dalam persediaan. Contoh sumber risiko bisnis untuk persediaan yang sering dijumpai adalah siklus produk yang pendek, potensi terjadinya keusangan, penggunaan just-in-time inventory, ketergantungan pada sejumlah kecil pemasok, penggunaan teknologi manajemen persedian yang sophisticated.
Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materiallias pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang pada umumnya tinggi pada bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusanaan dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Auditor juga sering mengkhawatirkan terjadinya kesalahan penyajian apabila persedian disimpan di berbagai lokasi, metoda perhitungan harga pokoknya rumit, dan kemungkinan keusangan persediaan tinggi.
Pada waktu menilai risiko pengendalian, auditor terutama memusat-kan perhatian pada pengendalian internal atas catatan perpetual, pengawasan fisik, penghitungan persediaan, dan kompilasi persediaan serta penetapan harganya. Sifat dan luanya pengendalian ini bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
penyajian material dalam persediaan. Contoh sumber risiko bisnis untuk persediaan yang sering dijumpai adalah siklus produk yang pendek, potensi terjadinya keusangan, penggunaan just-in-time inventory, ketergantungan pada sejumlah keil pemasok, penggunaan teknologimanajemen persedian yang sophisticated.
Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materiallias pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang pada umumnya tinggi pada bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusanaan dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Auditor juga sering mengkhawatirkan terjadinya kesalahan penyajian apabila persedian disimpan di berbagai lokasi, metoda perhitungan harga pokoknya rumit, dan kemungkinan keusangan persediaan tinggi.
Pada waktu menilai risiko pengendalian, auditor terutama memusat-kan perhatian pada pengendalian internal atas catatan perpetual, pengawasan fisik, penghitungan persediaan, dan kompilasi persediaan serta penetapan harganya. Sifat dan luanya pengendalian ini bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
*Disclaimer*
Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA)