Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Mengenal Observasi Fisik Persediaan

penyajian material dalam persediaan. Contoh sumber risiko bisnis untuk persediaan yang sering dijumpai adalah siklus produk yang pendek, potensi terjadinya keusangan, penggunaan just-in-time inventory, ketergantungan pada sejumlah kecil pemasok, penggunaan teknologi manajemen persedian yang sophisticated.

Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materiallias pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang pada umumnya tinggi pada bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusanaan dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Auditor juga sering mengkhawatirkan terjadinya kesalahan penyajian apabila persedian disimpan di berbagai lokasi, metoda perhitungan harga pokoknya rumit, dan kemungkinan keusangan persediaan tinggi.

Pada waktu menilai risiko pengendalian, auditor terutama memusat-kan perhatian pada pengendalian internal atas catatan perpetual, pengawasan fisik, penghitungan persediaan, dan kompilasi persediaan serta penetapan harganya. Sifat dan luanya pengendalian ini bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.

penyajian material dalam persediaan. Contoh sumber risiko bisnis untuk persediaan yang sering dijumpai adalah siklus produk yang pendek, potensi terjadinya keusangan, penggunaan just-in-time inventory, ketergantungan pada sejumlah keil pemasok, penggunaan teknologimanajemen persedian yang sophisticated.

Setelah menilai risiko bisnis klien, auditor menentukan materiallias pelaksanaan dan menilai risiko inheren untuk persediaan, yang pada umumnya tinggi pada bidang-bidang usaha seperti manufaktur dan perusanaan dagang. Auditor sering menilai tinggi risiko inheren untuk perusahaan-perusahaan dengan persediaan yang signifikan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Auditor juga sering mengkhawatirkan terjadinya kesalahan penyajian apabila persedian disimpan di berbagai lokasi, metoda perhitungan harga pokoknya rumit, dan kemungkinan keusangan persediaan tinggi.

Pada waktu menilai risiko pengendalian, auditor terutama memusat-kan perhatian pada pengendalian internal atas catatan perpetual, pengawasan fisik, penghitungan persediaan, dan kompilasi persediaan serta penetapan harganya. Sifat dan luanya pengendalian ini bervariasi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.

*Disclaimer*

Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA)

Recent Posts

Badan Otorita Penerimaan Negara Akan Dibentuk, Ini Struktur dan Tugasnya

IBX-Jakarta. Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan tengah menyiapkan struktur organisasi Badan Penerimaan Negara (BPN) atau Badan Otorita Penerimaan Negara (BOPN), sebuah lembaga baru yang dirancang untuk memperkuat sistem penerimaan negara secara terintegrasi. Informasi ini disampaikan oleh Edi Slamet Irianto, anggota Dewan Pakar TKN Bidang Perpajakan, dalam acara ISNU Forum on

Read More »

Mengenal Mutual Agreement Procedure dalam Mengatasi Sengketa Transfer Pricing

IBX-Jakarta. Dalam konteks perpajakan internasional, sengketa transfer pricing menjadi isu yang kian kompleks dan sering terjadi, terutama ketika dua negara memiliki pandangan berbeda terkait penentuan harga wajar atas transaksi afiliasi lintas batas. Untuk menyelesaikan sengketa semacam ini tanpa harus menempuh jalur litigasi, tersedia suatu mekanisme yang diakui secara internasional, yaitu

Read More »

Mengenal Analisis Fungsi, Aset, dan Risiko dalam Transfer Pricing

IBX-Jakarta. Dalam praktik perpajakan, khususnya dalam transaksi antar perusahaan afiliasi, penting bagi Wajib Pajak untuk memastikan bahwa transaksi yang dilakukan telah sesuai dengan prinsip kewajaran. Salah satu cara menilai kewajaran ini adalah melalui analisis fungsi, aset, dan risiko atau yang dikenal dengan istilah FAR (Function, Asset, and Risk analysis). Prinsip

Read More »