Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Peran Green Accounting dalam Mendorong Keberlanjutan Perusahaan

IBX-Jakarta. Green accounting, atau akuntansi lingkungan, merupakan konsep yang mengintegrasikan dampak lingkungan dalam pengukuran keuangan perusahaan. Tujuan dari konsep ini adalah untuk memasukkan tanggung jawab lingkungan dalam manajemen perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkan tidak hanya menggambarkan kondisi keuangan, tetapi juga dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan. Green accounting meliputi pengukuran dan pelaporan biaya yang terkait dengan lingkungan, seperti pemakaian sumber daya alam, pengelolaan limbah, serta upaya pengurangan emisi karbon. Dengan meningkatnya kesadaran mengenai isu lingkungan dan keberlanjutan, penerapan green accounting kini menjadi hal yang semakin penting dalam dunia bisnis.

Green accounting memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya memenuhi kewajiban regulasi lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi pemborosan sumber daya dan biaya lingkungan yang tidak efisien. Dalam jangka panjang, penerapan green accounting dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dengan meningkatkan reputasi dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Implementasi green accounting di perusahaan dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, di antaranya:

  1. Penilaian Siklus Hidup (Life Cycle Assessment): Menilai dampak lingkungan dari suatu produk atau layanan mulai dari proses produksi hingga akhir masa penggunaannya.
  2. Akuntansi Biaya Lingkungan: Menghitung biaya yang berkaitan dengan kegiatan lingkungan, seperti pengelolaan limbah, restorasi lingkungan, dan pengurangan emisi karbon.
  3. Pelaporan Kinerja Lingkungan: Menyusun laporan yang secara jelas menunjukkan kinerja lingkungan perusahaan, termasuk tujuan dan pencapaian terkait keberlanjutan.
  4. Integrasi dengan Sistem Akuntansi yang Ada: Menggabungkan green accounting dengan sistem akuntansi keuangan yang sudah diterapkan untuk memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai kinerja perusahaan.

Penerapan green accounting memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, di antaranya:

  1. Peningkatan Keberlanjutan: Membantu perusahaan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu diperbaiki untuk mencapai tujuan keberlanjutan.
  2. Pengurangan Risiko: Membantu perusahaan dalam mengenali dan mengelola risiko lingkungan yang dapat berdampak buruk pada operasional bisnis.
  3. Peningkatan Reputasi: Membangun citra yang positif di mata konsumen, investor, dan masyarakat.
  4. Inovasi Produk dan Proses: Mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan.
  5. Keunggulan Kompetitif: Memungkinkan perusahaan untuk membedakan diri dari pesaing dan membuka peluang bisnis baru.

Perusahaan yang mengadopsi green accounting umumnya lebih siap dalam menghadapi peraturan lingkungan yang semakin ketat. Dengan adanya regulasi yang terus berkembang, seperti aturan terkait emisi karbon dan pemanfaatan sumber daya alam, green accounting memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam memenuhi persyaratan hukum dan menghindari potensi denda atau sanksi. Selain itu, penerapan green accounting juga dapat membantu perusahaan menemukan peluang untuk memperoleh insentif dari pemerintah atau lembaga internasional yang mendukung keberlanjutan lingkungan.

*disclaimer

Sumber: Green Accounting in Action: How Companies Can Drive Sustainability Through Environmental Reporting

Recent Posts

Awas, Coretax Akan Deteksi Pengusaha Nakal

IBX-Jakarta. Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo, menyampaikan bahwa sistem inti administrasi perpajakan yang dikenal sebagai Coretax mampu mendeteksi aktivitas pengusaha yang tidak patuh pajak. Sistem ini mengidentifikasi Wajib Pajak melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang kemudian dihubungkan dengan data dari berbagai pihak ketiga. Dengan demikian, seluruh aktivitas ekonomi penduduk dapat

Read More »

Hadapi Negosiasi Tarif Impor dengan AS, Sri Mulyani Cari Referensi dari Negara G20

IBX-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa dirinya telah melakukan diskusi dengan sejumlah menteri keuangan dari berbagai negara, seiring dengan berlangsungnya proses negosiasi tarif impor bersama Amerika Serikat. Ia menyampaikan bahwa proses comparing notes atau membandingkan catatan dilakukan dalam rangkaian pertemuan Spring Meeting G20 yang berlangsung di Washington D.C.,

Read More »

Sri Mulyani Ungkap Pajak Maret Rebound Berkat Core Tax Meski Kuartal I Masih Minus

IBX-Jakarta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa implementasi sistem inti perpajakan baru (Core Tax System) mulai menunjukkan dampak positif terhadap penerimaan pajak. Pada Maret 2025, penerimaan pajak tercatat sebesar Rp134,8 triliun—mengalami lonjakan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Rp98,9 triliun. Meski demikian, total penerimaan pajak sepanjang kuartal I/2025 (Januari—Maret) tercatat

Read More »