Oleh: Affin Jaffar Umarovic
1. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seseorang pemimpin berdasarkan teori ini memiliki kecenderungan ke arah 2 hal:
a. pertama yang disebut dengan konsiderasi yaitu kecenderungan seseorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultansi dengan bawahan.
b. kedua disebut struktur inisiasi yaitu kecenderungan seseorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapatkan instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dapat dilakukan, dan hasil yang akan dicapai, jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seseorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
2. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seseorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang telah dikehendaki oleh pemimpin.
3. Teori Kepemimpinan Situasi
Seseorang pemimpin harus merupakan seseorang pendiagnosis yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
4. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan pengikutnya.
Dari berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (leadership style), yakni pemimpin yang dapat menjalankan fungsi kepemimpinnya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seseorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu. Gaya tersebut bisa berbeda-beda sesuai dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang-orang yang berperilaku positif dan negatif, di mana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya untuk memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun ergonomis) berarti digunakan gaya kepemimpinan yang punishment yang dapat menghasilkan prestasi yang diterima di segala situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
*Disclaimer*