Intercounbix Indonesia

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Jangan Keliru! Ini 4 Perbedaan Antara Pajak dan Retribusi

Pajak menjadi salah satu sumber utama pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan dan program nasional, termasuk penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan publik. Setiap warga negara dan badan usaha yang memenuhi syarat tertentu diwajibkan membayar pajak.

Selain pajak, pemerintah juga memungut retribusi sebagai sumber pendapatan negara. Meski memiliki tujuan serupa, yakni untuk mendukung pendapatan pemerintah, pajak dan retribusi merupakan hal yang berbeda. Apa perbedaan antara keduanya? Mari kita bahas lebih lanjut di bawah ini.

Perbedaan Pajak dan Retribusi

Meskipun keduanya sama-sama merupakan sumber pendapatan negara, pajak dan retribusi memiliki perbedaan mendasar. Mengutip dari buku “Administrasi Pajak” oleh Binti Chomsiatin dan “Dasar-Dasar Hukum Pajak” karya Moh. Taufik, berikut adalah empat perbedaan utama:

1. Subjek Pajak dan Retribusi

Pajak dikenakan kepada semua warga negara dan badan usaha yang memenuhi persyaratan tertentu tanpa memperhitungkan latar belakang sosial, ekonomi, atau individu. Dengan kata lain, pajak bersifat umum dan berlaku secara luas bagi siapa saja yang berada dalam kondisi tertentu sesuai aturan hukum yang berlaku.

Sementara itu, retribusi hanya berlaku untuk individu atau kelompok yang menggunakan layanan atau fasilitas tertentu yang disediakan oleh pemerintah. Dengan demikian, retribusi hanya dikenakan kepada mereka yang secara aktif memanfaatkan fasilitas tersebut.

2. Sifat Pemungutan

Pajak memiliki sifat yang mengikat secara hukum dan dipungut berdasarkan undang-undang yang telah disahkan oleh badan legislatif. Oleh karena itu, pembayaran pajak adalah wajib dan bersifat memaksa, karena sudah diatur secara legal dalam sistem hukum yang berlaku. Pemerintah memiliki kewenangan untuk menegakkan aturan terkait pajak, sehingga mereka yang tidak mematuhi kewajiban pajak dapat dikenakan sanksi atau hukuman yang telah diatur dalam hukum.

Retribusi, di sisi lain, lebih bersifat ekonomis. Ini berarti, seseorang hanya diwajibkan membayar retribusi jika mereka memanfaatkan fasilitas atau layanan tertentu dari pemerintah. Jika mereka tidak menggunakan fasilitas tersebut, maka tidak ada kewajiban untuk membayar retribusi.

3. Manfaat yang Diterima

Pajak tidak memberikan manfaat langsung kepada pembayar. Artinya, warga negara yang membayar pajak tidak secara langsung mendapatkan timbal balik yang terlihat dari pembayaran tersebut. Namun, manfaat pajak akan dirasakan secara tidak langsung dalam bentuk penyediaan layanan publik, seperti infrastruktur, pendidikan, layanan kesehatan, dan sarana publik lainnya yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Sebaliknya, retribusi memberikan manfaat langsung yang proporsional dengan jumlah yang dibayarkan oleh pengguna layanan. Manfaat ini datang dalam bentuk fasilitas atau layanan yang secara langsung dinikmati oleh pembayar retribusi, misalnya layanan kebersihan atau akses ke fasilitas publik tertentu.

4. Lembaga Pemungut

Pajak dipungut oleh pemerintah pusat maupun daerah. Pajak merupakan kewenangan negara secara keseluruhan, meskipun beberapa jenis pajak dikumpulkan oleh pemerintah daerah.

Sementara itu, retribusi lebih sering dipungut oleh pemerintah daerah. Retribusi daerah biasanya terkait dengan penggunaan fasilitas atau layanan yang disediakan secara lokal oleh pemerintah daerah, seperti parkir, kebersihan, dan izin usaha lokal.

Contoh Pajak dan Retribusi

Agar lebih jelas, berikut ini adalah beberapa contoh dari pajak dan retribusi:

Contoh Pajak

Pajak terdiri dari berbagai jenis yang dibayarkan oleh masyarakat secara berkala. Contohnya adalah Pajak Penghasilan (PPh) yang dikenakan pada individu atau perusahaan berdasarkan pendapatan mereka, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikenakan terhadap kepemilikan tanah dan bangunan, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk pemilik kendaraan, serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dikenakan pada transaksi penjualan barang dan jasa.

Meskipun ketika membayar pajak warga negara tidak mendapatkan sesuatu secara langsung, pembayaran ini berkontribusi pada pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai fasilitas publik, seperti jalan raya, sekolah, rumah sakit, dan layanan lainnya.

Contoh Retribusi

Retribusi, di sisi lain, dikenakan atas penggunaan fasilitas atau layanan tertentu. Contohnya adalah retribusi kebersihan yang dibayar sebagai imbalan atas jasa pengangkutan sampah, retribusi parkir yang dibayar melalui karcis kendaraan, dan retribusi tempat rekreasi yang dikenakan sebagai tiket masuk ke objek wisata.

Retribusi bersifat langsung dan spesifik, di mana pembayar mendapatkan layanan atau fasilitas yang setara dengan biaya yang mereka keluarkan.

*Disclaimer

Sumber: 4 Perbedaan Pajak dan Retribusi serta Contohnya Masing-masing

Recent Posts

Prabowo Tetapkan PPN 12% untuk Barang Mewah, Ini Target Penerimaan Pajak 2025

IBX-Jakarta. Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 yang mengatur tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Tahun Anggaran 2025. Perpres ini menjadi dasar pelaksanaan sejumlah ketentuan dalam Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2025. Dalam peraturan tersebut, ditegaskan bahwa target penerimaan pajak untuk pemerintahan Presiden

Read More »

Update! Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Seluruh Indonesia

IBX-Jakarta. Jelang akhir tahun ini, sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) kembali mengadakan program pemutihan pajak kendaraan bermotor. Pemutihan pajak kendaraan adalah sebuah program yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk memberikan keringanan berupa pengampunan atau penghapusan denda keterlambatan pembayaran pajak kepada pemilik kendaraan yang menunggak pajak kendaraan. Berikut merupakan rincian jadwal pemutihan pajak di

Read More »