Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Master File Persediaan Perpetual

Oleh: M. Akmal Murtadho

Keandalan master file persedian perpetual memengaruhi saat dan luanya pemeriksaan fisik persediaan yang akan dilakukan auditor.

Apabila master file persediaan perpetual akurat, auditor dapat menguji penghitungan fisik persedian sebelum tanggal neraca. Penghitungan fisik persediaan interim atau penggunaan penghitungan siklus sepanjang tahun, dapat menghemat blaya secara signifikan baik bagi klien maupun bagi auditor, dan audit bisa diselesaikan lebih cepat. Auditor juga bisa mengurangi pengujian penghitungan fisik persediaan, apabila klien memiliki catatan persedian perpetual yang bisa diandalkan dan risiko pengendalian yang berkaitan dengan observasi fisik persedian adalah rendah. Auditor menguji master file persedian perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan jumlah persediaan dalam master file. Sebagal contoh, sebagai bagian dari pengujian catatan perpetual, auditor bisa memeriksa dokumen-dokumen pendukung aktivitas persedian termasuk penambahan sebagai akibat pembelian bahan baku, pengurangan karena digunakan dalam produksi, kenaikan dalam persedian barang jadi sebagai akibat selesainya proses produksi dan pengurangan dalam persedian barang jadi karena dijual. Biasanya pengujian. ketelitian master file persediaan perpetual relatif mudah setelah auditor menentukan kecukupan rancangan dan implementasi pengendalian internal persedian dan menilai tingkat risiko pengendalian. Auditor menguji catatan perpetual untuk pembelian bahan baku dalam siklus pembelian dan pembayaran, sedangkan pengurangan dalam barang jadi karena adanya penjualan diuji dalam siklus penjualan dan penerimaan piutang.

Pada kebanyakan perusahaan, dokumen tradisional yang ada hanya dalam bentuk elektronik dan sistem persediaan perpetual dintegrasikan dengan siklus akuntansi lain. Sebagai alibatnya, auditor bisa menguji pengendalian komputer untuk mendukung pengurangan dalam risiko pengendalian, yang selanjutnya akan mengurangi pengujian substantif dan berdampak pada efisiensi audit.

*Disclaimer*

Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA).

Recent Posts

Waspada! Tidak Lapor & Memanipulasi SPT Bisa Berujung Sanksi Berat

IBX-Jakarta. Batas akhir pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan pajak periode 2024 semakin dekat! Wajib pajak orang pribadi harus menyampaikan SPT paling lambat 31 Maret 2025. Jika tidak, bersiaplah menghadapi sanksi administratif. Bahkan, jika terbukti melakukan manipulasi data, sanksi pidana pun mengancam. Konsekuensi Jika Tidak Melaporkan SPT dengan Benar Keterlambatan atau

Read More »

Apa itu Preliminary Stages dalam Transfer Pricing

IBX-Jakarta. Dalam dunia perpajakan internasional, transfer pricing menjadi salah satu topik yang paling kompleks dan penuh tantangan. Sebelum perusahaan menetapkan harga transfer antar entitas dalam grup usaha, ada tahapan awal yang krusial yang perlu dipahami, yaitu preliminary stages. Preliminary stages sendiri di atur pada Pasal 4 ayat (5) PMK 172

Read More »

Kementerian Keuangan Gencar 2.000 Korporasi untuk Tingkatkan Penerimaan Negara

IBX-Jakarta. Untuk meningkatkan pendapatan negara yang mengalami penurunan, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak) mengumumkan operasi penagihan pajak terhadap 2.000 perusahaan yang dianggap tidak taat dalam pembayaran kewajiban perpajakan. Dwi Astuti, Direktur P2Humas Ditjen Pajak, menyatakan bahwa operasi kali ini difokuskan pada wajib pajak badan, bukan individu. “Kategori wajib

Read More »