Oleh: M.Akmal Murtadho
Transaksi yang menyangkut penghentian peralatan sering kali dicatat dengan cara yang salah, apabila pengendalian internal perusahaan tidak memiliki metoda yang formal untuk memberi informasi kepada manajemen tentang adanya penjualan, pertukaran, penghentian dari pemakaian, atau pencurian dalam mencatat mesin dan peralatan. Apabila klien tidak membukukan aset yang dilepas, maka biaya perolehan asli peralatan menjadi lebih saji dan nilai buku juga lebih saji sampai aset disusut penuh.
Metoda formal untuk yang mengatur pemberian persetujuan untuk pelepasan aset, baik dijual maupun dilepas dengan cara lainnya, akan sangat membantu dalam mengurangi risiko kesalahan penyajian. Selain itu, harus dilakukan verifikasi internal dalam pencatatan pelepasan untuk memastikan bahwa aset telah dikeluarkan dengan benar dari catatan akuntansi. Klien sebaiknya melakukan penghitungan aset tetap secara periodik untuk mengidentifikasi aset yang hilang atau dicuri.
Tujuan utama auditor dalam verifikasi atas penjualan, pertukaran, atau penghentian perakaian aset, adalah untuk memperoleh bukti yang cukup dan tepat bahwa semua pelepasan telah dicatat pada jumlah yang tepat. Titik tolak pemeriksaaan atas pelepasan aset adalah daftar tentang pelepasan aset yang dibuat klien. Daftar semacam itu biasanya berisi tanggal pelepasan aset, nama orang atau perusahaan yang membeli aset, hargajual, biaya perolehan, tanggal pembelian, dan akumulasi depresiasi.
Pengujian kecocokan saldo atas cacatan dalam daftar pelepasan sangal penting, termasuk memeriksa kebenaran penjumiahan vertikal dalam dattar, menelusur total dari daftar ke catatan pelepasan di buku besar, dan menelusur biaya perolehan dan akumulasi depresiasi dari aset yang dilepas ke master file properti.
Karena kesalahan pencatatan pelepasan aset yang tidak digunakan lagi dalam perusahaan bisa berpengaruh terhadap laporan keuangan secara signifikan, maka mencari pelepasan set yang tidak dictat menjadi hal yang penting. Sifat dan kecukupan pengendalian atas pelepasan mempengaruhi luanya pencarian. Prosedur-prosedur di bawah ini sering digunakan untuk memeriksa pelepasan:
- Review apakah aset yang baru diperoleh diganti dengan aset yang lama.
- Analisis laba atau rugi pelepasan aset dan pendapatan lain-lain yang diterima dari pelepasan aset.
- Review modifikasi pabrik dan perubahan produk yang dihasilkan, perubahan dalam peralatan berkomputer berharga mahal, pajak kekayaan, atau coverage asuransi untuk melihat kemungikinan adanya peralatan yang ditiadakan.
- Melakukan wawancara dengan manajemen dan personil produksi tentang kemungkinan adanya pelepasan aset.
Apabila suatu aset dijual atau dilepas tanpa ditukar untuk penggantinya, keteltian pencatatan transaksi bisa diverifikasi dengan memeriksa faktur penjualan terkait dan master file properti. Auditor harus membandingkan biaya perolehan dan akumulasi depresiasi dalam master file dengan catatan dalam jurnal umum dan hitung ulang laba atau rugi yang timbul dari pelepasan aset untuk dibandingkan dengan catatan akuntansi. Apabila terjadi pertukaran aset tetap (irade-in), auditor harus yakin bahwa aset baru telah dikapitalisasi dan aset yang diganti telah ditiadakan dari pembukuan, dengan mempertimbangkan nilai buku aset yang ditukarkan dan tambahan biaya perolehan untuk aset yang baru.
*Disclaimer*
Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA).