Tujuan audit transaksi dan metoda yang digunakan klien untuk pengendalian kesalahan penyajian pada dasanya sama dalam pengolahan kredit memo seperti halya untuk penjualan, dengan dua perbedaan. Perbedaan pertama adalah tentang materialitanya. Dalam banyak hal, retur dan pengurangan harga penjualan sangat tidak material sehingga dapat diabaikan oleh auditor.
Perbedaan kedua adalah dalam hal penekanan pada lujuan keberadaan. Untuk retur dan pengurangan harga penjualan, auditor biasanya memberi peekanan pada pengujian atas pencatatan transaksi untuk mengungkapkan pencurian kas yang berasal dari pengumpulan piutang yang sebelumnya telah diciptakan transaksi retur dan pengu-rangan harga penjualan fiktif. (Meskipun auditor biasanya menekankan pada tujuan keterjadian untuk transaksi retur dan pengurangan harga penjualan, namun tujuan kelengkapan juga sangat penting untuk ditentukan dalam pengujian saldo akun, apabila penjualan dan retur kurang saji pada akhir tahun),
Biasanya tujuan-tujuan lain diabaikan oleh auditor. Berhubung tujuan dan metodologi untuk pengauditan retur dan pengurangan harga penjualan pada dasarya sama dengan untuk penjualan, maka kita tidak membahasnya dengan lebih detil.
*Disclaimer*
Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA)