Intercounbix

Shaping a sustainable future

Transfer Pricing | Accounting | Tax | Business Advisory

Termasuk Pengusaha Kena Pajak? Perlu Persiapkan Hal Ini Untuk Peluncuran e-Faktur Desktop Versi v.4.0 pada 20 Juli 2024

IBX-Jakarta. Pada 20 Juli 2024 terdapat peluncuran layanan perpajakan e-Faktur desktop versi v.4.0, e-Faktur Web Base, serta e-Nofa yang diimbau di dalam Pengumuman Nomor Peng-18/Pj.09/2024 tentang Pembaruan Daftar Layanan Perpajakan Berbasis Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 16 Digit, Nomor Identitas Tempat Kegiatan Usaha (NITKU), dan NPWP 15 Digit.

Perlu diperhatikan juga bahwa selama persiapan yang dilakukan untuk peluncuran sistem pelayanan perpajakan e-Faktur desktop versi v.4.0, e-faktur Web Base, dan e-Nofa terbaru, maka akan dilaksanakan waktu henti (downtime) pada tanggal 20 Juli 2024 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB.

Oleh karena itu, sebelum peluncuran sistem terbaru tersebut, Pengusaha Kena Pajak (PKP) perlu mempersiapkan beberapa hal yang penting, diantaranya sebagai berikut ini.

  • PKP perlu melakukan penyesuaian aplikasi atas update sistem terbaru mulai tanggal 20 Juli 2024 pada saat pemberitahuan downtime akan berakhir;
  • Installer aplikasi e-Faktur desktop versi v.4.0 mulai dapat diunduh sejak tanggal 12 Juli 2024. PKP diminta untuk melakukan update aplikasi pada laman https://efaktur.pajak.go.id, setelah pemberitahuan downtime akan berakhir;
  • Diharapkan aplikasi e-Faktur desktop versi v.4.0 yang telah diunduh agar tidak digunakan terlebih dahulu sampai pemberitahuan downtime akan berakhir;
  • Diharapkan PKP untuk menghentikan kegiatan upload data faktur, retur, dan dokumen lain sampai pemberitahuan downtime akan berakhir;
  • Untuk aplikasi e-Faktur desktop versi v.3.2 masih dapat digunakan oleh PKP sampai dengan tanggal 20 Juli 2024 atau sampai pada saat akan dilakukan downtime;
  • Namun, untuk aplikasi e-Faktur desktop versi v.3.2 tidak dapat digunakan kembali sejak aplikasi e-Faktur sesktop versi v.4.0 resmi diluncurkan.

Adapun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya kesalahan (corrupt database e-Faktur), maka DJP menghimbau agar PKP melakukan back-up database terhadap folder db (folder database) yang sedang digunakan dengan memperhatikan beberapa tahapan sebagai berikut, diantaranya.

  • PKP perlu menyalin database (folder db) di aplikasi lama (versi v.3.2) yang kemudian dipindahkan dalam folder aplikasi e-Faktur terbaru, yaitu versi v.4.0;
  • Pastikan bahwa proses back-up data telah dilakukan sampai selesai dan file back-up berhasil di-generate oleh sistem untuk menghindari kegagalan dalam proses back-up;
  • Pada saat implementasi aplikasi e-Faktur desktop versi v.4.0 20 Juli 2024, PKP Wajib Pajak orang pribadi diimbau telah melakukan pemadanan NIK sebagai NPWP.

Sumber: e-Faktur Desktop versi 4.0 Diluncukan 20 Juli 2024, Pengusaha Kena Pajak Perlu Persiapkan Ini

*Disclaimer*

Recent Posts

Pemerintah Genjot Ekstensifikasi Pajak, Pakar Ingatkan Agar Tepat Sasaran

IBX-Jakarta. Pemerintah terus mendorong perluasan basis pajak melalui program ekstensifikasi. Namun, para pakar mengingatkan agar upaya ini tak menyasar kelompok berpenghasilan rendah, melainkan harus tepat sasaran ke pihak yang berpotensi menambah penerimaan secara signifikan. Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menilai rendahnya rasio pajak Indonesia lebih

Read More »

Transformasi Strategis Profesi Akuntansi: Menyongsong Tantangan Global di Rakernas IAI 2025

IBX – Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kembali menunjukkan komitmennya untuk mendorong profesi akuntan di Indonesia agar berkembang secara tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan di tengah perubahan global. Ketangguhan profesi ini menjadi kunci untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Ardan Adiperdana, dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IAI yang berlangsung di Jakarta pada 25–27 April 2025. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pengurus pusat IAI, termasuk berbagai badan dan kompartemen, serta perwakilan pengurus wilayah dari seluruh Indonesia.

Read More »

Ekstensifikasi Pajak Harus Tepat Sasaran, Bukan Bebani Masyarakat Berpenghasilan Rendah

IBX-Jakarta. Upaya pemerintah untuk memperluas bais pajak atau melakukan ekstensifikasi terus digencarkan demi meningkatkan penerimaan negara. Namun, sejumlah pakar mengingatkan bahwa strategi tersebut harus dijalankan dengan hati-hati agar tidak justru membebani masyarakat kelas menengah ke bawah, yang secara ekonomi masih rentan. Fajry Akbar, Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis

Read More »