Oleh: M.Akmal Murtadho
Sebagai akibat dari tingginya frekuensi pelaporan keuangan yangmengandung kecurangan, IFRS menerbitkan pedoman untuk pengakuan pendapatan. Standar audit juga secara khusus mewajibkan auditor untuk mengidentifikasi pengakuan pendapatan sebagai risiko kecurangan padakebanyakan audit.
Ada sejumlah alasan yang membuat pendapatan rentan terhadap manipulasi. Paling utama adalah karena pendapatan hampir selalu merupakan akun terbesar dalam laporan laba-rugi, sehingga oleh karenanya suatu persentase yang kecil dalam kesalahan penyajian pendapatan masih dapat berpengaruh besar terhadap laba. Suatu pelaporan lebih saji pendapatan seringkali meningkalkan laba bersih dengan jumlah yang sama, karena harga pokok penjualan yang bersangkutan biasanya tidak diakui dalam pengakuan pendapatan fiktif atau prematur. Perkembangan pendapatan seringkali merupakan indikator kunci kinerja bagi para analis dan investor, sehingga menjadi pendorong yang besar untuk menggelembungkan pendapatan. Alasan lain mengapa pendapatan rentan terhadap manipulasi adalah karena dalam banyak situasi terdapat kesultan dalam penentuan saat yang tepat untuk mengakui pendapatan.
Ada tiga tipe utama manipulasi pendapatan, yaitu:
1. Pendapatan fiktif
2. Pengakuan pendapatan prematur
3. Manipulasi penyesuaian terhadap pendapatan
*Disclaimer*
Sumber: Jusup, Al. Haryono. Auditing Edisi II (Pengauditan Berbasis ISA).